7 Cara Mengontrol Emosi Saat Menghadapi Istri Keras Kepala

portal informasi 2022

7 Cara Mengontrol Emosi Saat Menghadapi Istri Keras Kepala

7 Cara Mengontrol Emosi Saat Menghadapi Istri Keras Kepala
7 Cara Mengontrol Emosi Saat Menghadapi Istri Keras Kepala
Kehidupan keluarga tidak lepas dari yang namanya problem. Masalah yang dihadapi tidak hanya satu, mungkin ada banyak mulai dari faktor ekonomi, kurangnya komunikasi, sifat egois, keras kepala dan lain sebagainya. Suami yang menghadapi istri yang keras kepala condong sulit untuk menahan murka. Lantas bagaimana cara suami mampu mengontrol emosi ketika menghadapi istri yang keras kepala?

Khususnya untuk pasangan yang baru menjalin kehidupan berumah tangga, mungkin baru saja Anda mengetahui sifat orisinil dari pasangan Anda. Bukan tidak mungkin jikalau saat masih berpacaran dulu, Anda belum menemui atau menghadapi sifat pasangan yang satu ini. Sehingga pada saat memasuki ijab kabul, ada aneka macam macam aspek yang menciptakan suami dan istri berantem.

Saat ini, apakah istri Anda sangat menyebalkan? Sejengkel apapun Anda kepada kelakuannya, selalu ingat untuk jangan sekalipun Anda membentak istri Anda atau bahkan main tangan. Sebab balasan yang ditimbulkan mampu fatal dan mengancam keselarasan rumah tangga Anda.

Supaya tidak kian memperparah situasi, silahkan simak cara dan tips mengontrol emosi saat menghadapi istri yang keras kepala.

7 Cara Mengendalikan Emosi ketika Menghadapi Istri Keras Kepala


1. Redam emosi Anda

Langkah pertama untuk menghadapi istri yang keras kepala yakni meredam emosi. Bisa jadi sifat keras kepala ini muncul karena istri sedang emosi. Oleh karena itu, semestinya tunggu sampai emosinya mereda lalu cari waktu yang tepat dan situasi yang nyaman untuk mampu kembali membicarakan persoalan tersebut. Nah, saat sambil menunggu ini Anda bisa menjajal mengendalikan emosi agar jangan hingga terpancing.

Tahukah Anda orang yang sedang keras kepala dan murka, biasanya sedang membangun pertahanan semoga tidak terserang oleh pihak lawan. Apabila Anda terus melawan dan tidak mau mengalah, jadinya bukan malah membaik tapi benteng pertahanannya tidak akan roboh dan menjadi tambah keras kepala.

2. Ketahui penyebabnya

Selanjutnya yang perlu dilaksanakan ialah cobalah berupaya untuk mencari tahu apa penyebab istri menjadi keras kepala. Coba renungkan beberapa pertanyaan mirip kapan dia mulai menjadi orang yang keras kepala? Atau apa penyebab sampai beliau mulai bersikap seperti itu?

Memang egois dan pemarah bisa jadi adalah abjad bawaan sebab lingkungan keluarga, dilema sifat yang mengikuti keadaan dengan lingkungan baru, atau alasannya secara tidak sadar, ada sikap dari suami yang kurang berkenan di hati istri sehingga membuatnya murka dan keras kepala.

3. Hadapi dengan Bijaksana

Seperti yang telah kita singgung sedikit di awal pembahasan bahwa mengalah ialah salah satu penyelesaian yang tepat untuk menghadapi sikap keras kepala sang istri. Ada kalanya sifat buruk seperti keras kepala dan egois mampu timbul sebab situasinya sedang tidak baik. Hasilnya emosinya menjadi tidak stabil dan kurang berfikir sampaumur.

Apabila hal itu yang terjadi, cobalah bijaksana dengan tidak melawan namun juga tidak membiarkan. Anda mampu memperhatikan dikala dikala emosi sang istri mulai menurun dan kembali bisa berfikir lebih jernih. Pada dikala itulah Anda bisa mengontrol situasi ke arah yang positif.

4. Membicarakannya baik baik

Sebagaimana yang kita tahu, komunikasi yaitu salah satu kunci kesuksesan dalam sebuah korelasi. Tanpa adanya komunikasi yang baik antar anggota keluarga, maka keluarga akan dipastikan tidak serasi dan tidak senang. Oleh karena itu, sehabis mengenali suasana yang bagus untuk berbicara, cobalah untuk mengkomunikasikan dilema dengan baik baik secara empat mata.

Jika tanpa adanya komunikasi dan hanya dipendam kesannya bisa menjadikan kesalahpahaman. Obrolan mesti santai dan nyaman untuk mengutarakan isi hati. Jangan hingga gunakan kata kata yang bisa menyingung. Pilihlah kata kata yang bagus dan bisa menentramkan, tunjukkan rasa kasih sayang lewat ucapan Anda untuk menawarkan solusi yang jujur.

5. Hindari memakai bunyi tinggi

Nada suara tak sedikit juga bisa mempengaruhi perasaan seseorang. Nada yang kita gunakan dikala mengatakan bisa memberikan emosi kita. Jika nada suara Anda tinggi, hal ini menunjukkan kemarahan dan ketidaksantunan kepada pasangan Anda. Cobalah untuk menertibkan tinggi nada bunyi Anda menjadi lebih lembut dan penuh perasaan untuk menggugah perasaan pasangan terutama jikalau pesan yang disampaikan yakni pesan tersirat.

6. Hindari memotong pembicaraan

Saat berkomunikasi, mampu saja Anda ingin menyela atau tidak tabah menyampaikan usulan. Namun, dalam hal ini, pertama tama yang perlu Anda lakukan adalah mendengarkan baik baik istri Anda terlebih dahulu dikala berbicara. Biarkan sang istri mengungkapkan segala hal yang mengganjal dihatinya, jangan coba untuk memotong pembicaraannya atau bahkan sampai mengganti topik obrolan.

7. Minta Maaf dan Tunjukkan senyuman

Minta maaf adalah salah satu kata yang mampu memperbaiki suatu kekerabatan dan meredam suasana yang menegangkan termasuk kekerabatan suami istri. Jangan ragu atau aib untuk sekedar bilang minta maaf meskipun bukan sepenuhnya kesalahan Anda. Tunjukkan kalau Anda mengetahui perasaannya dengan memberikan senyuman.

Yang lebih penting, ucapan maaf mampu berguna untuk membuat tingkat keras kepala istri mampu kembali lebih rendah dan stabil. Ada kemungkinan juga, senyuman yang suami berikan akan menolong istri untuk mengatur sikapnya alasannya adalah merasa sedikit aib.

Uraian diatas yaitu informasi selengkapnya yang membicarakan beberapa cara mudah untuk mengendalikan emosi ketika menghadapi istri yang keras kepala. Ini merupakan penyelesaian efektif yang bisa dipraktekkan sesuai dengan suasana dan keadaannya. Ingin tahu banyak gosip unik dan menawan lainnya? Selengkapnya ada di banyak-berita.me

Suami sebagai kepala rumah tangga telah sebaiknya mampu menahan dan mengontrol emosinya dengan baik ketika sedang menghadapi permasalahan tertentu dengan anggota keluarga khususnya istri. Sekarang banyak suami yang tidak tabah dan karenanya berujung pada kekerasan rumah tangga, tetapi suami yang bagus adalah suami yang senantiasa berpandangan kasatmata dan mempertahankan pasangannya apapun situasinya. Semoga bermanfaat.
Advertisement

Iklan Sidebar